Jenis Kambing di Indonesia
6 Jul 2014
Dengan
semakin banyaknya (kuantitas) dan semakin mampunya (kualitas) peternak
melakukan penyilangan sendiri, maka saat ini sebenarnya semakin sulit
menentukan jenis kambing asli Indonesia. Namun demikian disini akan diuraikan secara singkat jenis-jenis kambing yang ada di Indonesia (beredar di pasaran).Semoga artikel ini juga bermanfaat bagi anda.
KAMBING KACANG
Kambing kacang adalah kambing yang pertama kali dikembangkan di Indonesia. Kambing kacang
merupakan kambing lokal Indonesia, memiliki daya adaptasi yang tinggi
terhadap kondisi alam setempat serta memiliki daya reproduksi yang
sangat tinggi. Kambing kacang jantan dan betina keduanya merupakan tipe
kambing pedaging.
Ciri-ciri kambing kacang :
- Tubuh kambing relatif kecil dengan kepala ringan dan kecil.
- Telinganya tegak, berbulu lurus dan pendek.
- Pada umumnya memiliki warna bulu tunggal putih, hitam, coklat, atau kombinasi ketiganya
- Kambing jantan maupun betina memiliki dua tanduk pendek.
- Berat tubuh jantan dewasa dapat mencapai 30 kg, serta betina dewasa mencapai 25 kg.
- Tinggi yang jantan 60 - 65 cm, sedangkan yang betina 56 cm. Memiliki bulu pendek pada seluruh tubuh, kecuali pada ekor dan dagu, pada kambing jantan juga tumbuh bulu panjang sepanjang garis leher, pundak dan punggung sampai ekor dan pantat.
Kambing Ettawa atau dikenal juga dengan nama Kambing Jamnapari, merupakan jenis kambing unggul yang memiliki dua tipe fungsi yaitu sebagai kambing penghasil susu maupun kambing untuk penghasil daging.
Ciri-ciri kambing Etawa :
- Badannya besar, tinggi gumba kambing jantan 90 cm hingga 127 cm dan yang betina mencapai 92 cm
- Bobot yang jantan bisa mencapai 91 kg, sedangkan betina hanya mencapai 63 kg.
- Telinganya panjang dan terkulai ke bawah.
- Dahi dan hidungnya cembung.
- Kambing jantan maupun betina bertanduk pendek.
- Kambing Etawa mampu menghasilkan susu hingga tiga liter per hari.
Kambing Jawarandu (Jawa Randu) memiliki nama lain Bligon, Gumbolo, Koplo dan Kacukan. jenis kambing jawa randu merupakan hasil silangan dari kambing peranakan etawa dengan kambing kacang,
namun sifat fisik kambing kacangnya yang lebih dominan. Untuk menghemat
biasanya peternak susu kambing memilih kambing ini untuk diternakkan
guna diambil susunya. Kambing ini dapat menghasilkan susu sebanyak 1,5
liter per hari.
Ciri-ciri kambing Jawarandu :- Memiliki tubuh lebih kecil dari kambing ettawa, dengan bobot kambing jantan dewasa dapat lebih dari 40 kg, sedangkan betina dapat mencapai bobot 40 kg.
- Baik jantan maupun betina bertanduk.
- Memiliki telinga lebar terbuka, panjang dan terkulai.
- Baik jantan maupun betina merupakan tipe pedaging dan penghasil susu.
Kambing PE merupakan hasil persilangan antara kambing Etawa dengan kambing lokal/Kacang, dengan tujuan lebih mampu beradaptasi dengan kondisi Indonesia.Kambing ini dikenal sebagai kambing PE (Peranakan Etawa), dan saat ini juga dianggap sebagai kambing Lokal.
Kambing PE berukuran
hampir sama dengan Etawa namun lebih adaptif terhadap lingkungan lokal
Indonesia. Tanda-tanda tubuhnya berada diantara kambing Kacang dan kambing Etawa. Jadi ada yang lebih ke arah kambing Etawa, ada sebagian yang lebih ke arah kambing Kacang.
Kambing ini awalnya tersebar di sepanjang pesisir utara Pulau Jawa, dan saat ini hampir di seluruh Indonesia. Pejantan mempunyai sex-libido yang tinggi,sifat inilah yang membedakan dengan kambing Etawa.
Kambing ini awalnya tersebar di sepanjang pesisir utara Pulau Jawa, dan saat ini hampir di seluruh Indonesia. Pejantan mempunyai sex-libido yang tinggi,sifat inilah yang membedakan dengan kambing Etawa.
Ciri-ciri kambing Etawa
- Warna bulu belang hitam, putih, merah, coklat dan kadang putih
- Badannya besar sebagaimana Etawa, bobot yang jantan bisa mencapai 91 kg, sedangkan betina mencapai 63 kg.
- Telinganya panjang dan terkulai ke bawah, bergelambir yang cukup besa
- Dahi dan hidungnya cembung
- Kambing jantan maupun betina bertanduk kecil/pendek.
- Daerah belakang paha, ekor dan dagu berbulu panjang
- Kambing Etawa mampu menghasilkan susu hingga tiga liter per hari.
Kambing Boer aslinya
berasal dari Afrika Selatan dan telah menjadi ternak yang
ter-registrasi selama lebih dari 65 tahun. Kata “Boer” artinya petani. Kambing Boer merupakan kambing pedaging yang sesungguhnya karena pertumbuhannya sangat cepat
Kambing
ini pada umur lima hingga enam bulan sudah dapat mencapai berat 35 45
kg, dengan rataan pertambahan berat tubuh antara 0,02 0,04 kg per hari.
Keragaman ini tergantung pada banyaknya susu dari induk dan ransum
pakan sehari-harinya.Kambing Boer jantan akan tumbuh dengan berat badan 120 150 kg pada saat dewasa (umur 2-3 tahun), sedangkan Betina dewasa (umur 2-3 tahun) akan mempunyai berat 80 90 kg. Boer betina maupun jantan keduanya bertanduk. Dibandingkan
dengan kambing perah lokal, persentase daging pada karkas kambing Boer
jauh lebih tinggi dan mencapai 40% 50% dari berat tubuhnya
Kambing Boer
dapat dikenali dengan mudah dari tubuhnya yang lebar, panjang, dalam,
berbulu putih, berkaki pendek, berhidung cembung, bertelinga panjang
menggantung, berkepala warna coklat kemerahan atau coklat muda hingga
coklat tua. Beberapa kambing Boer memiliki garis putih ke bawah di
wajahnya. Kulitnya berwarna coklat yang melindungi dirinya dari kanker
kulit akibat sengatan sinar matahari langsung. Kambing ini sangat suka
berjemur di siang hari.
Kambing
Boer dapat hidup pada suhu lingkungan yang ekstrim, mulai dari suhu
sangat dingin (-25 derajat celcius) hingga sangat panas (43 derajat
celcius) dan mudah beradaptasi terhadap perubahan suhu lingkungan. Tahan
terhadap penyakit.
Mereka dapat hidup di kawasan semak belukar, lereng gunung yang berbatu
atau di padang rumput. Secara alamiah mereka adalah hewan yang suka
meramban sehingga lebih menyukai daun-daunan, tanaman semak daripada
rumput.
Kambing Boer Jantan
Boer jantan
bertubuh kokoh dan kuat sekali. Pundaknya luas dan ke belakang dipenuhi
dengan pantat yang berotot. Boer jantan dapat kawin di bulan apa saja
sepanjang tahun. Mereka berbau tajam karena hal ini untuk memikat
betina. Seekor pejantan dapat aktif kawin pada umur 7-8 bulan, tetapi
disarankan agar satu pejantan tidak melayani lebih dari 8 10 betina
sampai pejantan itu berumur sekitar satu tahun. Boer jantan dewasa (2 3
tahun) dapat melayani 30 40 betina. Disarankan agar semua pejantan
dipisahkan dari betina pada umur 3 bulan agar tidak terjadi perkawinan
yang tidak direncanakan. Seekor pejantan dapat mengawini hingga selama 7
8 tahun.
Kambing Boer Betina
Boer
betina tumbuh seperti jantan, tetapi tampak sangat feminin dengan
kepala dan leher ramping. Ia sangat jinak dan pada dasarnya tidak banyak
berulah. Ia dapat dikawinkan pada umur 10 12 bulan, tergantung besar
tubuhnya. Kebuntingan untuk kambing adalah 5 bulan. Ia mampu melahirkan
anak-anak tiga kali dalam dua tahun. Betina umur satu tahunan dapat
menghasilkan 1 2 anak. Setelah beranak pertama, ia biasanya akan
beranak kembar dua, tiga, bahkan empat.
Boer
induk menghasilkan susu dengan kandungan lemak sangat tinggi yang cukup
untuk disusu anak-anaknya. Ketika anaknya berumur 2 3 bulan induk
mulai kering. Boer betina mempunyai dua hingga empat puting, tetapi
kadangkala tidak semuanya menghasilkan susu. Sebagai ternak yang
kawinnya tidak musiman, ia dapat dikawinkan lagi tiga bulan setelah
melahirkan. Birahinya dapat dideteksi dari ekor yang bergerak-gerak
cepat disebut flagging. Boer betina mampu menjadi induk hingga selama 5
8 tahun
KAMBING SAANEN
Kambing Saanen
ini aslinya berasal dari lembah Saanen, Swiss (Switzerland) bagian
barat. Merupakan salah satu jenis kambing terbesar di Swiss dan
penghasil susu kambing yang terkenal. Sulit berkembang di wilayah tropis
karena kepekaannya terhadap matahari. Oleh karena itudi Indonesia jenis
kambing ini disilangkan lagi dengan jenis kambing lain yang lebih
resisten terhadap cuaca tropis dan tetap diberi nama kambing Saanen, antara lain dengan kambing peranakan etawa.
Ciri-ciri kambing Saanen :
- Bulunya pendek berwarna putih atau krim dengan titik hitam di hidung, telinga dan di kelenjar susu.
- Hidungnya lurus dan muka berupa segitiga.
- Telinganya sederhana dan tegak ke sebelah dan ke depan.
- Ekornya tipis dan pendek.
- Jantan dan betinanya bertanduk
- Berat dewasa 68-91 kg (Jantan) dan 36kg - 63kg (Betina), tinggi ideal kambing ini 81 cm dengan berat 61 kg, di saat tingginya 94 cm beratnya 81 kg.
- Produksi susu 740 kg/ms laktasi.
Lokasi penyebaran kambing Kosta ada
di sekitar Jakarta dan Propinsi Banten. Kambing ini mempunyai bentuk
tubuh sedang, hidung rata dan kadang-kadang ada yang melengkung, tanduk
pendek, bulu pendek. Kambing ini dulunya terbentuk dari persilangan
kambing Kacang dan kambing Khasmir (kambing impor).
Warna dari kambing Kosta
ini adalah coklat tua, coklat muda, coklat merah, abu-abu sampai hitam.
Pola warna tubuh umumnya terdiri dari 2 warna, dan bagian yang belang
umumnya didominasi oleh warna putih.
Kambing Kosta terdapat di Kabupaten
Serang, Pandeglang, dan disekitarnya serta ditemukan pula dalam populasi
kecil di wilayah Tangerang dan DKI Jakarta. Selama ini masyarakat hanya
mengenal Kambing Kacang sebagai kambing asli Indonesia, namun karena
bentuk dan performa Kambing Kosta menyerupai Kambing Kacang, sering
sulit dibedakan antara Kambing Kosta dengan Kambing Kacang, padahal bila diamati secara seksama terdapat perbedaan yang cukup signifikan.
Salah satu ciri khas Kambing Kosta
adalah terdapatnya motif garis yang sejajar pada bagian kiri dan kanan
muka, selain itu terdapat pula ciri khas yang dimiliki oleh Kambing
Kosta yaitu bulu rewos di bagian kaki belakang mirip bulu rewos pada
Kambing Peranakan Ettawa (PE), namun tidak sepanjang bulu rewos pada
Kambing PE dengan tekstur bulu yang agak tebal dan halus. Tubuh Kambing Kosta berbentuk
besar ke bagian belakang sehingga cocok dan potensial untuk dijadikan
tipe pedaging. Saat ini populasi Kambing Kosta terus menyusut.
ada lagi yakni kambing marica dan kambing samosir, sampai dis ini informasi tentang jenis-jenis kambing di Indonesia, semoga bermanfaat.
DOWNLOAD KLIK DISINI
DOWNLOAD KLIK DISINI
Sumber: Santoso, Rohmad Hadi.2014.Jenis Kambing di Indonesia.25 Oktober 2017:http://santosogroup.blogdetik.com/2014/07/06/jenis-kambing-di-indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar