ITIK PETELUR




Beberapa Hal Penting dalam Persiapan Ternak Bebek Petelur

Ternak Bebek Petelur Ternak bebek merupakan suatu kegiatan yang menyenangkan bagi para hobiis. Selain untuk menyalurkan hobi ternyata berternak bebek memiliki potensi keuntungan materi yang menjanjikan. Selain dari banyaknya sumber daya bebek yang dapat dimanfaatkan, bebek merupakan hewan penurut yang tergolong mudak untuk diternak atau dipelihara.
Sumber daya bebek yang umum dimanfaatkan ketika diternak berasal dari telur, daging bahkan kotorannya juga dapat digunakan sebagai pupuk. Selain itu, sebenarnya ada juga yang memelihara bebek hias untuk keindahan namun ini hanya sebagian kecil saja. Yang paling umum dan banyak dalam ternak bebek adalah untuk dimanfaatkan telur ataupun dagingnya. Hal ini berbanding lurus dengan banyaknya penggemar daging bebek yang kian melonjak.



Telur Hasil Panen dari Ternak Bebek Petelur
Tokopedia.com
Tidak heran juga, karena cita rasa daging bebek memang sangat lezat dan khas. Selain daging, telur bebek juga mempunyai rasa yang nikmat apalagi setelah dibuat telur asin. Beehhhh cita rasanya ituloh. Selain itu, dalam dunia bisnis, kebutuhan dan permintaan akan daging maupun bebek petelur ini sangatlah tinggi. Sehingga ternak bebek petelur merupakan peluang bagus untuk menyalurkan hobi juga mempunyai prospek yang besar ke depannya.

Tata Cara Persiapan Ternak  Bebek Petelur Bagi Pemula

Sebelum kita berternak bebek petelur sebaiknya mempersiapkan segala kebutuhan untuk menunjang kelancaran dalam berternak. Apa kebutuhan dan persiapan yang harus diertimbangkan dalam berternak bebek petelur? Yuk kita belajar bersama.

1. Cara Ternak  Bebek Petelur: Persiapan Kandang Ternak Bebek Petelur




desain kandang ternak bebek petelur yang ideal
enggalmahesa.com
Kandang bebek merupakan hal utama yang harus dipersiapkan ketika hendak berternak bebek petelur. Karena kebutuhan kandang bebek sebagai tempat tinggal bebek adalah mutlak butuh. Dimana tanpa kadang kita akan kesusahan mengkondisikan bebek ternak. Mengingat kebutuhan kandang yang begitu penting ini, dalam membuat kandang sudah seharusnya memperhatikan beberapa hal berikut ini:
Kondisi Kandang Ternak Bebek Petelur yang Nyaman
Kondisi keseluruhan dari kandang bebek petelur harus kering, nyaman dan bersih dari kotoran. Dinding utama kandang harus tertutup (sedikit terbuka) , karena bebek akan gelisah ketika melihat hewan lain seperti kucing atau anjing melintas di dekat kandang. Tujuan dari kandang bebek petelur tertutup sedikit terbuka ialah sebagi sirkulasi udara dan angin tidak masuk secara langsung ke kandang melainkan terfilter.
Ruang Gerak Kandang Ternak Bebek Petelur



kandang terak bebek petelur ada ruang gerak
pojokwirausaha.com
Ruang kandang petelur tidak terlalu sempit atau idealnya 1 m persegi untuk ditempati 2 ekor bebek. Memperhatikan ruang gerak bebek ini penting karena dalam hal makan dan minum bebek tidak suka berdesakan dan lebih suka dengan cara bergantian. Oleh karena itu sebaiknya bebek petelur mendapat ruang gerak yang cukup. Hal ini juga akan membatu kita dalam mengambil telur bebek di pagi atau siang hari.
Tinggi Kandang Ternak Bebek Petelur
Sebaiknya tinggi kandang bebek petelur menyesuaikan tinggi badan kita dan sedikit lebih tinggi. Karena tinggi kandang bebek yang sesuai dengan tinggi badan kita akan mempermudah kita dalam memelihara bebek seperti memberi makan minum juga saat mengambil telur. Tinggi kandang ideal dapat berkisar antara 2,5 – 3 M.
Penerangan Kandang Ternak Bebek Petelur



Kandang Ternak Bebek Petelur Terdapat Penerangan
idekeciljadiusaha.blogspot.com
Penerangan juga termasuk hal penting dalam berternak bebek petelur. Selain untuk memudahkan dalam mengawasi dan memelihara, penerangan yang cukup juga dapat membuat nyaman bebek juga dapat menambah kehagatan ruang saat malam hari.
Suhu Ruang Kandang Ternak Bebek Petelur
Akan sangat baik apabila kita sering memperhatikan suhu kandang bebek petelur. Usahakan suhu kandang bebek petelur selalu sama seperti suhu ruangan (tidak terlalu dingin atau panas). Suhu kandang bebek yang baik dapat berkisaran antara 27 – 30 derajat celsius.
Membuat suhu kandang bebek petelur yang ideal ini dapat kita akali dengan membuat kandang bebek menghadap timur atau barat sehingga udara dan panas matahari dapat silih berganti masuk kandang. Sinar matahari dan udara yang masuk ke dalam kandang bisa sebagai sarana untuk menghilangkan kelembapan serta penyakit yang ada dalam kandang.

2. Persiapan Peralatan Pakan dan Pakan Ternak Bebek Petelur




Memiliki Persiapan Alat Pakan Untuk Ternak Bebek Petelur
puyuhjaya.wordpress.com
Salah satu peran penting untuk memaksimalkan hasil panen telur dari ternak bebek petelur berasal dari makanan yang kitta berikan. Karena tanpa makanan yang kita berikan bebek petelur juga tidak akan bertelur (sulit bertelur). Sebelum kita memelihara bebek, mempersiapkan alat pakan seperti tempat minum dan makan untuk bebek merupakan poin penting agar setelah adanya bebek petelur kita tidak kesulitan dalam hal memberi makan dan minum.
Setelah mempersiapkan alat pakan bebek petelur, mengetahui makanan pokok dan pendukung agar bebek dapat bertelur setiap hari juga wajib untuk kita ketahui. Makanan bebek ternak biasanya berasal dari beberapa campuran bahan  yakni dari makanan ikan, unggas pedaging maupun unggas petelur yang dicampur kemudian untuk dijadikan sebagai makanan bebek ternak.
Dari beberapa bahan yang telah dicampur kemudian dijadikan sebagai tepung ikan atau bahan makanan pokok bebek petelur yang banyak mengandung protein hewani.
Memilih Bibit Ternak Bebek Petelur yang Unggul

3. Memilih Bibit Ternak Bebek Petelur yang Unggul 

Setelah persiapan kandang ternak bebek petelur, peralatan pakan dan pakan untuk ternak bebek petelur usai, saatnya untuk memilih bibit bebek petelur yang unggul agar kita mendapatkan hasil telur yang maksimal. Jenis bibit bebek petelur unggul yang banyak dibudidayakan di Indonesia ada berbagai jenis.


Diantaranya adalah jenis bebek petelur tegal, bebek petelur alabio, bebek petelur  khaki campbell, bebek petelur bali, bebek petelur mojosari, bebek petelur CV 2000-INA dan jenis-jenis bebek petelur lainnya. Jenis bibit bebek petelur unggul seperti yang telah disebutkan merupakan bibit bebek unggul hasil dari pengembangan Balai Penelitian Ternak (BPT) Ciawi, Bogor.
Untuk dapat memilih bibit ternak bebek petelur yang unggul ada 3 hal yang harus diperhatikan. Diantaranya sebagai berikut:
1. Membeli telur tetas dari induk bebek yang sudah dijamin keunggulannya.
2. Memelihara induk bebek petelur yaitu pejantan dan betina unggul untuk mendapatkan telur tetas kemudian menetaskan pada ayam, mentok atau mesin tetas.
3. Membeli Day Old Duck (DOC) dari pembibitan yang sudah dikenal kualitasnya dan mendapat rekomendasi dari Dinas Peternakan Setempat.

Pakan Ternak Bebek Petelur Alami yang Mudah Didapat

Pakan bebek dengan kandungan protein tinggi dapat kita temukan pada pakan/kosentrat yang telah banyak dijual dalam bentuk pelet hasil produksi dari perusahaan terkenal seperti CPI, Japfa, GC atau yang lainnya. Akan tetapi didalam beternak kita harus bisa mengontrol pengeluaran biaya produksi supa bisa mendapatkan keuntungan yang lebih besar.
Jangan sampai karena kita bisa membeli pakan/kosentrat dengan harga mahal, praktis dan tidak ribet tersebut. namun malah membuat kita tidak maksimal dalam mengelola ternak bebek petelur dan harus berpikir ulang bahwa tujuan dari beternak bebek itu bukan hanya sekedar hobi melainkan juga untuk mendapatkan keuntungan.
Oleh karena itu kita juga harus menggunakan pakan alternatif lain dari alam bebas ataupun limbah pabrik yang memiliki kandungan protein tinggi dan dengan harga murah untuk dimanfaatkan sebagai pakan ternak bebek petelur. Apa saja pakan tersebut? Mari kita pelajari bersama melalui artikel diabawah ini:

Pakan Ternak Bebek Petelur: Amisan

Apa maksud dari pakan ternak bebek amisan itu?? Mungkin ada sebagian orang belum begitu paham mengenai pakan amisan, terlebih bagi seorang peternak pemula. Pakan ternak bebek amisan adalah pakan bebek petelur yang bersumber dari hewan lain untuk dijadikan sebagai makanan. Untuk pakan bebek petelur ini, biasanya pakan amisan dengan sumber protein tinggi antara lain:

Pakan Ternak Bebek Petelur: Keong

Sebagaimana yang dikutip dari wikipedia.org  bahwa dalam keong terkandung protein 12% , kalsium 217 mg, rendah kolesterol, 81 gr air dalam 100 gr keong sawah, dan selebihnya mengandung energi, protein, karbohidrat, kalsium, dan phosfor. Dismaping itu keong juga mengandung vitamin A, E, folat dan niacin.
Kesimpulanya adalah keong memiliki kandungan protein yang sangat tinggi untuk kebutuhan ternak bebek petelur, tidak hanya itu keong juga mengandung sumber gizi lain seperti vitamin dan mineral yang bisa membantu untuk menghasilkan energi. Maka tidak heran apabila ada banyak para peternak bebek sukses yang menggunakan keong sebagai sumber protein pengganti pakan kosentrat dari pabrik.

 Pakan Ternak Bebek Petelur: Ikan Rucah




Pakan Ternak Bebek Petelur Ikan Rucah
budidayaleleku.com
Ikan rucah juga merupakan salah satu pakan alternatif alami bebek petelur yang bisa kita dapatkan dengan harga yang murah. Akan tetapi karena keberadaanya yang sulit kecuali pada daeran dekat laut sehingga jarang para peternak menggunakan ikan rucah tersebut. Ikan rucah merupakan ikan yang tidak layak untuk dikonsumsi. Ikan rucah tersebut berasal dari hasil tagkapan nelayan atau bisa juga hasil dari penyortiran yang sudah tidak layak dijual dan akhirnya mereka jual dengan harga yang begitu murah.
Ikan rucah tersebut dapat kita manfaatkan sebagai pakan alternative dengan sumber protein tinggi untuk bebek petelur agar produksi telur yang dihasilkan dapat maksimal. Pemberian pakan tersebut juga harus setiap hari, karena dalam satu hari bebek membutuhkan asupan protein sebanyak 16 – 20%.

 Pakan Ternak Bebek Petelur: Limbah Pemotongan Ayam

Limbah pemotongan ayam juga dapat menjadi pakan alternative dengan sumber protein tinggi untuk bebek petelur. Limbah pemotongan ayam ini dapat berupa kulit ayam, usus dan bagian lainnya yang sengaja tidak dimanfaatkan dari tempat pemotongan ayam. Namun sebelum memberikannya pada bebek petelur yang kita pelihara, haruslah dicuci terlebih dahulu.

Pakan Ternak Bebek Petelur: Hewan Kecil Lain yang Bermanfaat

Selain ketiga pakan amisan tersebut diatas, masih ada banyak pakan alternatif lain dengan sumber protein alami tinggi yang bisa kita dapatkan dialam sekitar. Diantara pakan lain tersebut yaitu: kodok, kepiting, cacing dan hewan kecil lain yang apabila dimakan tidak membahayakan bebek petelur maka bisa juga kita berikan.

Pakan Ternak Bebek Petelur: Kacang-kacangan

Ada sumber protein hewani, ada juga sumber protein nabati. Untuk sumber protein nabati bisa kita dapatkan dengan kacang-kacangan. Diantara kacang-kacangan tersebut yaitu:

Pakan Ternak Bebek Petelur: Bungkil Kedelai

Bungkil kedelai merupakan kedelai yang tidak layak untuk dijual, entah itu karena pecah atau remuk sehingga tidak layak dijual dan kalaupun bisa dijual pasti dengan harga yang sangat murah. walaupun disebut dengan bungkil kedelai namun untuk kandungan gizi yang dimilikinya tidak jauh berbeda dengan kedelai lain yang masih layak jual. Maka dari itu kita dapat memanfaatkan bungkil kedelai tersebut sebagai pakan ternak bebek petelur.

Pakan Ternak Bebek Petelur: Jagung




Pakan Ternak Bebek Petelur Jagung
elminnesotadehoy.com
Apabila keberadaan pakan amisan sebagaimana yang telah dijelaslkan diatas sulit dicari maka kita dapat menggunakan jagung sebagai pakan penggantinya. 100 gr jagung mengandung 355 Kalori, Vitamin A: 510 SI, Vitamin B1: 0,38 mg, Protein: 9,2 gr, Karbohidrat: 73,7 gr, Lemak: 3,9 gr, Kalsium: 10 mg, Fosfor: 256 mg, Besi: 2,4 mg, dan Air : 12 gr.
Namun harus kita ketahui juga, walaupun jagung dapat menggantikan peran pakan amisan, tidak sepenuhnya dapat mengantikan peranannya. Karena dalam satu hari satu ekor bebek petelur membutuhkan 16-20 gr asupan protein, sedangkan jagung hanya memiliki 9,2 gr kandungan protein. Oleh karena itu kita juga harus memberikan sedikit asupan pakan dengan sumber protein yang lain.
Ada banyak sekali pakan alternatif lain untuk mengganti kosentarat pakan ternak bebek petelur yang bisa kita dapatkan dialam maupun membeli dengan harga yang murah. Pakan dengan sumber protein tinggi memang sangat dibutuhkan oleh bebek petelur pada setiap harinya supaya lancar dalam bertelur. Akan tetapi kebutuhan akan zat gizi lain seperti karbohidrat, kalsium, vitamin dan gizi yang lainya juga harus kita berikan.
Untuk kebutuhan karbohidrat dapat kita berikan dengan bekatul atau nasi aking, sedangkan kebutuhan vitamin dapat kita berikan sayur hasil sampah dapur atau bisa juga kita carikan diarea persawahan. Pakan ternak bebek petelur yang baik adalah pakan yang mengandung banyak protein tinggi yang bisa kita berikan dari pakan alternatif dengan harga yang murah atau kita bisa mencarinya tanpa harus membelinya dengan harga mahal. Karena tujuan dari hampir semua peternak adalah mendapatkan keuntungan dengan cara meminimalisir biaya pengeluaran.

Silahkan berkomentar atau request apabila dirasa ada yang masih kurang dan perlu ditambahkan.
Terima Kasih


 UNTUK DOWNLOAD KLIK DISINI

Sumber: Masbidin. 2016. Beberapa Hal Penting Persiapan Ternak Bebek Petelur. Diakses tanggal 28 Oktober 2017. https://masbidin.net/ternak-bebek-petelur/

Sapi Perah

Manajemen Sapi Perah Pada Peternakan Rakyat

I. PENDAHULUAN
Sapi merupakan salah satu hewan ternak yang penting sebagai sumber protein hewani, selain kambing, domba dan ayam. Sapi menghasilkan sekitar 50% (45-55%) kebutuhan daging di dunia, 95% kebutuhan susu dan 85% kebutuhan kulit (Menteri Negara Riset dan Teknologi, 2005). Sapi berasal dari famili Bovidae. seperti halnya bison, banteng, kerbau (Bubalus), kerbau Afrika (Syncherus), dan anoa. Pemeliharaan sapi secara intensif mulai dilakukan sekitar 400 tahun SM. Sapi diperkirakan berasal dari Asia Tengah, kemudian menyebar ke Eropa, Afrika dan seluruh wilayah Asia. Menjelang akhir abad ke-19, sapi Ongole dari India dimasukkan ke pulau Sumba dan sejak saat itu pulau tersebut dijadikan tempat pembiakan sapi Ongole murni. Pada tahun 1957 telah dilakukan perbaikan mutu genetik sapi Madura dengan jalan menyilangkannya dengan sapi Red Deen. Persilangan lain yaitu antara sapi lokal (peranakan Ongole) dengan sapi perah Frisian Holstein di Grati guna diperoleh sapi perah jenis baru yang sesuai dengan iklim dan kondisi di Indonesia (Menteri Negara Riset dan Teknologi, 2005).
Secara garis besar, bangsa-bangsa sapi (Bos) yang terdapat di dunia ada dua, yaitu (1) kelompok yang berasal dari sapi Zebu (Bos indicus) atau jenis sapi yang berpunuk, yang berasal dan tersebar di daerah tropis serta (2) kelompok dari Bos primigenius, yang tersebar di daerah sub tropis atau lebih dikenal dengan Bos Taurus. Di Indonesia, manajemen pemeliharaan biasanya terbagi atas pemeliharaan sapi perah dan sapi potong. Jenis sapi perah yang unggul dan paling banyak dipelihara adalah sapi Shorhorn (dari Inggris), Friesian Holstein (dari Belanda), Yersey (dari selat Channel antara Inggris dan Perancis), Brown Swiss (dari Switzerland), Red Danish (dari Denmark) dan Droughtmaster (dari Australia). Hasil survei menunjukkan bahwa jenis sapi perah yang paling cocok dan menguntungkan untuk dibudidayakan di Indonesia adalah Frisien Holstein.
Pengembangan usaha peternakan sapi perah di Indonesia (on farm) beserta industri pengolahannya (off farm) mengalami kemajuan pesat pada tahun 1980 sampai dengan 1990 namun pada tahun 1990 sampai dengan 1999 produksi susu segar relatif tetap. Jumlah susu segar yang diproduksi pertahunnya mencapai kurang lebih 330.000 ton. Produksi tersebut terbagi atas 49% berasal dari Jawa Timur, 36% dari Jawa Barat dan sisanya 15% dari Jawa Tengah. (1999). Dari segi perkembangan populasi sapi perah pada tahun 1970 sekitar 3000 ekor menjadi 193.000 ekor pada tahun 1985, dan menjadi 369.000 ekor pada tahun 1991. Kenaikan ini terjadi karena adanya impor sapi perah asal Australia dan New Zealand ( Achjadi, 2001). Pada tahun 1999 industri persusuan nasional hanya memproduksi ± 20% terhadap total kebutuhan industri pengolahan, sehingga sisanya masih sangat bergantung kepada bahan baku impor. Kondisi ini tidak bisa dibiarkan berlangsung lama tanpa adanya upaya perbaikan pengelolaan sapi perah. Untuk memperbaiki keadaan ini dibutuhkan usaha yang keras dari segala komponen yang terkait, mulai dari peternak sampai dengan pemerintah.
Sistem peternakan sapi perah yang ada di Indonesia masih merupakan jenis peternakan rakyat yang hanya berskala kecil dan masih merujuk pada sistem pemeliharaan yang konvensional. Banyak permasalahan yang timbul seperti permasalahan pakan, reproduksi dan kasus klinik. Agar permasalahan tersebut dapat ditangani dengan baik, diperlukan adanya perubahan pendekatan dari pengobatan menjadi bentuk pencegahan dan dari pelayanan individu menjadi bentuk pelayanan kelompok. Keberhasilan usaha peternakan sapi perah sangat tergantung dari keterpaduan langkah terutama di bidang pembibitan (Breeding), pakan, (feeding), dan tata laksana (management). Ketiga bidang tersebut kelihatannya belum dapat dilaksanakan dengan baik. Hal ini disebabkan kurangnya pengetahuan dan ketrampilan peternak serta masih melekatnya budaya pola berfikir jangka pendek tanpa memperhatikan kelangsungan usaha sapi perah jangka panjang. Oleh karena itu, dibutuhkan peningkatan pengetahuan dan pemahaman peternak tentang manajemen sapi perah yang baik sehingga akan berdampak pada peningkatan produksi dan ekonomi.




II. MANAJEMEN PEMELIHARAAN
Untuk mendapatkan hasil yang optimal, pola pemeliharaan sapi potong harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Penyiapan sarana dan peralatan tertutama perkandangan
2. Pembibitan dan pemeliharaan bakalan/bibit
3. Kesehatan dan sanitasi
4. Manajemen pemberian makan
5. administrasi serta perhitungan ekonomi
II.1. Penyiapan Sarana dan Peralatan
Kandang dapat dibuat dalam bentuk ganda atau tunggal, tergantung dari jumlah sapi yang dimiliki. Pada kandang tipe tunggal, penempatan sapi dilakukan pada satu baris atau satu jajaran, sementara kandang yang bertipe ganda penempatannya dilakukan pada dua jajaran yang saling berhadapan atau saling bertolak belakang. Diantara kedua jajaran tersebut biasanya dibuat jalur untuk jalan.
Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi untuk menjaga agar ternak nyaman sehingga dapat mencapai produksi yang optimal, yaitu :
– Persyaratan secara umum :
a. Ada sumber air atau sumur
b. Ada gudang makanan atau rumput atau hijauan
c. Jauh dari daerah hunian masyarakat
d. Terdapat lahan untuk bangunan dengan luas yang memadai dan berventilasi
– Persyaratan secara khusus :
a. Ukuran kandang yang dibuat untuk seekor sapi jantan dewasa adalah 1,5 x 2 m atau 2,5 x 2 m, sedangkan untuk sapi betina dewasa adalah 1,8 x 2 m dan untuk anak sapi cukup 1,5 x 1 m per ekor, dengan tinggi atas ± 2-2,5 m dari tanah.
b. Ukuran bak pakan : panjang x lebar = bersih 60 x 50 cm
c. Ukuran bak minum : panjang x lebar = bersih 40 x 50 cm
d. Tinggi bak pakan dan minum bagian dalam 40 cm (tidak melebihi tinggi persendian siku sapi) dan bagian luar 80 cm
e. Tinggi penghalang kepala sapi 100 cm dari lantai kandang
f. Lantai jangan terlalu licin dan terlalu kasar serta dibuat miring (bedakan ± 3 cm). Lantai kandang harus diusahakan tetap bersih guna mencegah timbulnya berbagai penyakit. Lantai terbuat dari tanah padat atau semen, dan mudah dibersihkan dari kotoran sapi. Lantai tanah dialasi dengan jerami kering sebagai alas kandang yang hangat.
g. Selokan bagian dalam kandang untuk pembuangan kotoran, air kencing dan air bekas mandi sapi : Lebar (L) x Dalam selokan (D) = 35 x 15 cm
h. Selokan bagian luar kandang untuk pembuangan bekas air cucian bak pakan dan minum : L x D = 10 x 15 cm
i. Tinggi tiang kandang sekurang-kurangnya 200 cm dari lantai kandang
j. Atap kandang dibuat dari genteng
k. Letak kandang diusahakan lebih rendah dari sumber air dan lebih tinggi dari lokasi tanaman rumput. (Hasanudin, 1988). Lokasi pemeliharaan dapat dilakukan pada dataran rendah (100-500 m) hingga dataran tinggi (> 500 m). Temperatur di sekitar kandang 25-40 derajat C (rata-rata 33 derajat C) dan
kelembaban 75%.
Seluruh bagian kandang dan peralatan yang pernah dipakai harus disuci hamakan terlebih dahulu dengan desinfektan, seperti creolin, lysol, dan bahan-bahan lainnya.
II.2 Pembibitan dan pemeliharaan bakalan/bibit
Sapi perah yang cocok dipelihara di Indonesia adalah sapi Shorthorn (dari Inggris), Friesian Holstein (dari Belanda) dan Yersey (dari selat Channel antara Inggris dan Perancis). Agar dapat memperoleh bibit sapi perah yang baik diperlukan adanya seleksi baik berdasarkan silsilah, bentuk luar atau antomis maupun berdasarkan jumlah produksi.
Ciri-ciri sapi perah betina yang baik:
1. Kepala panjang , sempit, halus, sedikit kurus dan tidak banyak berotot
2. Leher panjang dan lebarnya sedang, besarnya gelambir sedadang dan lipatan-lipatan kulit leher halus
3. Pinggang pendek dan lebar
4. Gumba, punggung dan pinggang merupakan garis lurus yang panjang
5. Kaki kuat, tidak pincang dan jarak antara paha lebar
6. Badan berbentuk segitiga, tidak terlalu gemuk dan tulang-tulang agak menonjol (BCS umumnya 2)
7. Dada lebar dan tulang -tulang rusuk panjang serta luas
8. Ambing besar, luas, memanjang kedepan kearah perut dan melebar sampai diantara paha. Kondisi ambing lunak, elastis dan diantara keempat kuartir terdapat jeda yang cukup lebar. Dan saat sehabis diperah ambing akan terlimpat dan kempis, sedangkam sebelum diperah gembung dan besar.
9. Produksi susu tinggi,
10. Umur 3,5-4,5 tahun dan sudah pernah beranak,
11. Berasal dari induk dan pejantan yang mempunyai keturunan produksi susu tinggi,
12. Tubuh sehat dan bukan sebagai pembawa penyakit menular, dan
13. Tiap tahun beranak.
II. 3 Kesehatan
Gangguan dan penyakit dapat mengenai ternak sehingga untuk membatasi kerugian ekonomi diperlukan control untuk menjaga kesehatan sapi menjadi sangat penting. Manjememen kesehatan yang baik sangat mempengaruhi kesehatan sapi perah. Gangguan kesahatan pada sapi perah terutama berupa gangguan klinis dan reproduksi. Gangguan reproduksi dapat berupa hipofungsi, retensi plasenta,kawin berulang, endometritis dan mastitis baik kilnis dan subklinis. Sedangkan gangguan klinis yang sering terjadi adalah gangguan metabolisme (ketosis, bloot, milk fever dan hipocalcemia), panaritium, enteritis, displasia abomasum dan pneumonia. Adanya gangguan penyakit pada sapi perah yang disertai dengan penurunan produksi dapat menyebabkan sapi dikeluarkan dari kandang atau culling. Culling pada suatu peternakan tidak boleh lebih dari 25, 3%. Salah satu parameter yang dapat digunakan untuk pemeliharaan sapi dengan melihat body condition scoring, nilai BCS yang ideal adalah 3,5 (skala 1-5). Jika BCS lebih dari 4 dapat menyebabkan gangguan setelah melahirkan seperti mastitis, retensi plasenta, distokia, ketosis dan panaritium. Sedangkan kondisi tubuh yang kurus menyebabkan produksi susumenurun dengan kadar lemak yang rendah. Selain itu faktor-faktor yang perlu diperhatikan didalam kesehatan sapi perah adalah lingkungan yang baik, pemerahan yang rutin dan peralatan pemerahan yang baik.
II. 4 Manajemen pemberian makan
Pakan sapi terdiri dari hijauan sebanyak 60% (Hijauan yang berupa jerami padi, pucuk daun tebu, lamtoro, rumput gajah, rumput benggala atau rumput raja, daun jagung, daun ubi dan daun kacang-kacangan) dan konsentrat (40%). Umumnya pakan diberikan dua kali perhari pada pagi dan sore hari. Konsentrat diberikan sebelum pemerahan sedangkan rumput diberikan setelah pemerahan. . Hijauan diberikan siang hari setelah pemerahan sebanyak 30-50 kg/ekor/hari.
Pemberian pakan pada sapi perah dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu system penggembalaan, system perkandangan atau intensif dan system kombinasi keduanya. Pemberian jumlah pakan berdasarkan periode sapi seperti anak sapi sampai sapi dara, periode bunting, periode kering kandang dan laktasi. Pada anak sapi pemberian konsentrat lebih tinggi daripada rumput. Pakan berupa rumput bagi sapi dewasa umumnya diberikan sebanyak 10% dari bobot badan (BB) dan pakan tambahan sebanyak 1-2% dari BB. Sapi yang sedang menyusui (laktasi) memerlukan makanan tambahan sebesar 25% hijauan dan konsentrat dalam ransumnya. Hijauan yang berupa rumput segar sebaiknya ditambah dengan jenis kacang-kacangan (legum).
Sumber karbohidrat berupa dedak halus atau bekatul, ampas tahu, gaplek, dan bungkil kelapa serta mineral (sebagai penguat) yang berupa garam dapur, kapur, dll. Pemberian pakan konsentrat sebaiknya diberikan pada pagi hari dan sore hari sebelum sapi diperah sebanyak 1-2 kg/ekor/hari. Selain makanan, sapi harus diberi air minum sebanyak 10% dari berat badan perhari.Pemeliharaan utama adalah pemberian pakan yang cukup dan berkualitas, serta menjaga kebersihan kandang dan kesehatan ternak yang dipelihara. Pemberian pakan secara intensif dikombinasikan dengan penggembalaan Di awal musim kemarau, setiap hari sapi digembalakan. Di musim hujan sapi dikandangkan dan pakan diberikan menurut jatah. Penggembalaan bertujuan pula untuk memberi kesempatan bergerak pada sapi guna memperkuat kakinya.
II. 5 Administrasi serta perhitungan ekonomi
Usaha ternak sapi perah di Indonesia masih konvensional dan belum mencapai usaha yang berorientasi ekonomi. Rendahnya tingkat produktivitas ternak tersebut lebih disebabkan oleh kurangnya modal, serta pengetahuan/ketrampilan petani yang mencakup aspek reproduksi, pemberian pakan, pengelolaan hasil pascapanen, penerapan sistem recording, pemerahan, sanitasi dan pencegahan penyakit. Sistem recording meliputi tanggal kelahiran, pencatatan asal usul sapi (pedigree), pencatatan reproduksi sapi seperti sapi kapan terakhir dikawinkan, terakhir melahirkan dan sapi yang terlambat kawin Selain itu pengetahuan petani mengenai aspek tata niaga harus ditingkatkan sehingga keuntungan yang diperoleh sebanding dengan pemeliharaannya.
III. KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam upaya pelaksanaan program manajemen kesehatan sapi perah dari segi kesehatan kelompok memerlukan perhatian, seperti kualitas sumber daya manusia yang baik dan peningkatan program pelayanan kepada peternak.

UNTUK DOWNLOAD KLIK DISINI

Sumber:
Wahiduddin, M. 2009. Manajemen Sapi Perah Pada Peternakan Rakyat. Diakses tanggal 29 Oktober 2017.https://wah1d.wordpress.com/beternak-sapi-tanpa-rumput-naskah-ini-disalin-sesuai-aslinya-untuk-kemudahan-navigasi/manajemen-sapi-perah-pada-peternakan-rakyat/

Kambing

Jenis Kambing di Indonesia

6 Jul 2014
Dengan semakin banyaknya (kuantitas) dan semakin mampunya (kualitas) peternak melakukan penyilangan sendiri, maka saat ini sebenarnya semakin sulit menentukan jenis kambing asli Indonesia. Namun demikian disini akan diuraikan secara singkat jenis-jenis kambing yang ada di Indonesia (beredar di pasaran).Semoga artikel ini juga bermanfaat bagi anda.
KAMBING KACANG

kambing Kacang
kambing Kacang

kambing Kacang
Kambing kacang adalah kambing yang pertama kali dikembangkan di Indonesia. Kambing kacang merupakan kambing lokal Indonesia, memiliki daya adaptasi yang tinggi terhadap kondisi alam setempat serta memiliki daya reproduksi yang sangat tinggi. Kambing kacang jantan dan betina keduanya merupakan tipe kambing pedaging.
Ciri-ciri kambing kacang :
  • Tubuh kambing relatif kecil dengan kepala ringan dan kecil.

  • Telinganya tegak, berbulu lurus dan pendek.

  • Pada umumnya memiliki warna bulu tunggal putih, hitam, coklat, atau kombinasi ketiganya

  • Kambing jantan maupun betina memiliki dua tanduk pendek.

  • Berat tubuh jantan dewasa dapat mencapai 30 kg, serta betina dewasa mencapai 25 kg.

  • Tinggi yang jantan 60 - 65 cm, sedangkan yang betina 56 cm. Memiliki bulu pendek pada seluruh tubuh, kecuali pada ekor dan dagu, pada kambing jantan juga tumbuh bulu panjang sepanjang garis leher, pundak dan punggung sampai ekor dan pantat.
KAMBING ETAWA

Kambing Ettawa atau dikenal juga dengan nama Kambing Jamnapari, merupakan jenis kambing unggul yang memiliki dua tipe fungsi yaitu sebagai kambing penghasil susu maupun kambing untuk penghasil daging.


Kambing Etawa Jantan
Kambing Etawa Jantan

Kambing Etawa Jantan
Kambing Etawa didatangkan ke Indonesia dari India.
Ciri-ciri kambing Etawa :
  • Badannya besar, tinggi gumba kambing jantan 90 cm hingga 127 cm dan yang betina mencapai 92 cm

  • Bobot yang jantan bisa mencapai 91 kg, sedangkan betina hanya mencapai 63 kg.

  • Telinganya panjang dan terkulai ke bawah.

  • Dahi dan hidungnya cembung.

  • Kambing jantan maupun betina bertanduk pendek.

  • Kambing Etawa mampu menghasilkan susu hingga tiga liter per hari.
KAMBING JAWA RANDU

Kambing Jawarandu (Jawa Randu) memiliki nama lain Bligon, Gumbolo, Koplo dan Kacukan. jenis kambing jawa randu merupakan hasil silangan dari kambing peranakan etawa dengan kambing kacang, namun sifat fisik kambing kacangnya yang lebih dominan. Untuk menghemat biasanya peternak susu kambing memilih kambing ini untuk diternakkan guna diambil susunya. Kambing ini dapat menghasilkan susu sebanyak 1,5 liter per hari.

kambning jawa randu
kambning jawa randu

kambning jawa randu
Ciri-ciri kambing Jawarandu :
  • Memiliki tubuh lebih kecil dari kambing ettawa, dengan bobot kambing jantan dewasa dapat lebih dari 40 kg, sedangkan betina dapat mencapai bobot 40 kg.

  • Baik jantan maupun betina bertanduk.

  • Memiliki telinga lebar terbuka, panjang dan terkulai.

  • Baik jantan maupun betina merupakan tipe pedaging dan penghasil susu.
KAMBING PERANAKAN ETAWA (PE)
Kambing PE merupakan hasil persilangan antara kambing Etawa dengan kambing lokal/Kacang, dengan tujuan lebih mampu beradaptasi dengan kondisi Indonesia.Kambing ini dikenal sebagai kambing PE (Peranakan Etawa), dan saat ini juga dianggap sebagai kambing Lokal.

Kambing PE
Kambing PE

Kambing PE
Kambing PE berukuran hampir sama dengan Etawa namun lebih adaptif terhadap lingkungan lokal Indonesia. Tanda-tanda tubuhnya berada diantara kambing Kacang dan kambing Etawa. Jadi ada yang lebih ke arah kambing Etawa, ada sebagian yang lebih ke arah kambing Kacang.
Kambing ini awalnya tersebar di sepanjang pesisir utara Pulau Jawa, dan saat ini hampir di seluruh Indonesia. Pejantan mempunyai sex-libido yang tinggi,sifat inilah yang membedakan dengan kambing Etawa.
Ciri-ciri kambing Etawa
  • Warna bulu belang hitam, putih, merah, coklat dan kadang putih

  • Badannya besar sebagaimana Etawa, bobot yang jantan bisa mencapai 91 kg, sedangkan betina mencapai 63 kg.

  • Telinganya panjang dan terkulai ke bawah, bergelambir yang cukup besa

  • Dahi dan hidungnya cembung

  • Kambing jantan maupun betina bertanduk kecil/pendek.

  • Daerah belakang paha, ekor dan dagu berbulu panjang

  • Kambing Etawa mampu menghasilkan susu hingga tiga liter per hari.
KAMBING BOER
Kambing Boer aslinya berasal dari Afrika Selatan dan telah menjadi ternak yang ter-registrasi selama lebih dari 65 tahun. Kata “Boer” artinya petani. Kambing Boer merupakan kambing pedaging yang sesungguhnya karena pertumbuhannya sangat cepat

Kambing Boer
Kambing Boer

Kambing Boer
Kambing ini pada umur lima hingga enam bulan sudah dapat mencapai berat 35 45 kg, dengan rataan pertambahan berat tubuh antara 0,02 0,04 kg per hari. Keragaman ini tergantung pada banyaknya susu dari induk dan ransum pakan sehari-harinya.Kambing Boer jantan akan tumbuh dengan berat badan 120 150 kg pada saat dewasa (umur 2-3 tahun), sedangkan Betina dewasa (umur 2-3 tahun) akan mempunyai berat 80 90 kg. Boer betina maupun jantan keduanya bertanduk. Dibandingkan dengan kambing perah lokal, persentase daging pada karkas kambing Boer jauh lebih tinggi dan mencapai 40% 50% dari berat tubuhnya
Kambing Boer dapat dikenali dengan mudah dari tubuhnya yang lebar, panjang, dalam, berbulu putih, berkaki pendek, berhidung cembung, bertelinga panjang menggantung, berkepala warna coklat kemerahan atau coklat muda hingga coklat tua. Beberapa kambing Boer memiliki garis putih ke bawah di wajahnya. Kulitnya berwarna coklat yang melindungi dirinya dari kanker kulit akibat sengatan sinar matahari langsung. Kambing ini sangat suka berjemur di siang hari.
Kambing Boer dapat hidup pada suhu lingkungan yang ekstrim, mulai dari suhu sangat dingin (-25 derajat celcius) hingga sangat panas (43 derajat celcius) dan mudah beradaptasi terhadap perubahan suhu lingkungan. Tahan terhadap penyakit. Mereka dapat hidup di kawasan semak belukar, lereng gunung yang berbatu atau di padang rumput. Secara alamiah mereka adalah hewan yang suka meramban sehingga lebih menyukai daun-daunan, tanaman semak daripada rumput.
Kambing Boer Jantan
Boer jantan bertubuh kokoh dan kuat sekali. Pundaknya luas dan ke belakang dipenuhi dengan pantat yang berotot. Boer jantan dapat kawin di bulan apa saja sepanjang tahun. Mereka berbau tajam karena hal ini untuk memikat betina. Seekor pejantan dapat aktif kawin pada umur 7-8 bulan, tetapi disarankan agar satu pejantan tidak melayani lebih dari 8 10 betina sampai pejantan itu berumur sekitar satu tahun. Boer jantan dewasa (2 3 tahun) dapat melayani 30 40 betina. Disarankan agar semua pejantan dipisahkan dari betina pada umur 3 bulan agar tidak terjadi perkawinan yang tidak direncanakan. Seekor pejantan dapat mengawini hingga selama 7 8 tahun.
Kambing Boer Betina
Boer betina tumbuh seperti jantan, tetapi tampak sangat feminin dengan kepala dan leher ramping. Ia sangat jinak dan pada dasarnya tidak banyak berulah. Ia dapat dikawinkan pada umur 10 12 bulan, tergantung besar tubuhnya. Kebuntingan untuk kambing adalah 5 bulan. Ia mampu melahirkan anak-anak tiga kali dalam dua tahun. Betina umur satu tahunan dapat menghasilkan 1 2 anak. Setelah beranak pertama, ia biasanya akan beranak kembar dua, tiga, bahkan empat.
Boer induk menghasilkan susu dengan kandungan lemak sangat tinggi yang cukup untuk disusu anak-anaknya. Ketika anaknya berumur 2 3 bulan induk mulai kering. Boer betina mempunyai dua hingga empat puting, tetapi kadangkala tidak semuanya menghasilkan susu. Sebagai ternak yang kawinnya tidak musiman, ia dapat dikawinkan lagi tiga bulan setelah melahirkan. Birahinya dapat dideteksi dari ekor yang bergerak-gerak cepat disebut flagging. Boer betina mampu menjadi induk hingga selama 5 8 tahun
KAMBING SAANEN
Kambing Saanen ini aslinya berasal dari lembah Saanen, Swiss (Switzerland) bagian barat. Merupakan salah satu jenis kambing terbesar di Swiss dan penghasil susu kambing yang terkenal. Sulit berkembang di wilayah tropis karena kepekaannya terhadap matahari. Oleh karena itudi Indonesia jenis kambing ini disilangkan lagi dengan jenis kambing lain yang lebih resisten terhadap cuaca tropis dan tetap diberi nama kambing Saanen, antara lain dengan kambing peranakan etawa.

Kambing Saanen
Kambing Saanen

Kambing Saanen
Ciri-ciri kambing Saanen :
  • Bulunya pendek berwarna putih atau krim dengan titik hitam di hidung, telinga dan di kelenjar susu.

  • Hidungnya lurus dan muka berupa segitiga.

  • Telinganya sederhana dan tegak ke sebelah dan ke depan.

  • Ekornya tipis dan pendek.

  • Jantan dan betinanya bertanduk

  • Berat dewasa 68-91 kg (Jantan) dan 36kg - 63kg (Betina), tinggi ideal kambing ini 81 cm dengan berat 61 kg, di saat tingginya 94 cm beratnya 81 kg.

  • Produksi susu 740 kg/ms laktasi.
KAMBING GEMBRONG
Lokasi penyebaran kambing Kosta ada di sekitar Jakarta dan Propinsi Banten. Kambing ini mempunyai bentuk tubuh sedang, hidung rata dan kadang-kadang ada yang melengkung, tanduk pendek, bulu pendek. Kambing ini dulunya terbentuk dari persilangan kambing Kacang dan kambing Khasmir (kambing impor).

Kambing Kosta
Kambing Kosta

Kambing Kosta
Warna dari kambing Kosta ini adalah coklat tua, coklat muda, coklat merah, abu-abu sampai hitam. Pola warna tubuh umumnya terdiri dari 2 warna, dan bagian yang belang umumnya didominasi oleh warna putih.
Kambing Kosta terdapat di Kabupaten Serang, Pandeglang, dan disekitarnya serta ditemukan pula dalam populasi kecil di wilayah Tangerang dan DKI Jakarta. Selama ini masyarakat hanya mengenal Kambing Kacang sebagai kambing asli Indonesia, namun karena bentuk dan performa Kambing Kosta menyerupai Kambing Kacang, sering sulit dibedakan antara Kambing Kosta dengan Kambing Kacang, padahal bila diamati secara seksama terdapat perbedaan yang cukup signifikan.
Salah satu ciri khas Kambing Kosta adalah terdapatnya motif garis yang sejajar pada bagian kiri dan kanan muka, selain itu terdapat pula ciri khas yang dimiliki oleh Kambing Kosta yaitu bulu rewos di bagian kaki belakang mirip bulu rewos pada Kambing Peranakan Ettawa (PE), namun tidak sepanjang bulu rewos pada Kambing PE dengan tekstur bulu yang agak tebal dan halus. Tubuh Kambing Kosta berbentuk besar ke bagian belakang sehingga cocok dan potensial untuk dijadikan tipe pedaging. Saat ini populasi Kambing Kosta terus menyusut.
ada lagi yakni kambing marica dan kambing samosir, sampai dis ini informasi tentang jenis-jenis kambing di Indonesia, semoga bermanfaat.

DOWNLOAD KLIK DISINI

Sumber: Santoso, Rohmad Hadi.2014.Jenis Kambing di Indonesia.25 Oktober 2017:http://santosogroup.blogdetik.com/2014/07/06/jenis-kambing-di-indonesia

What Is Animal Husbandry?




Ternak adalah hewan jinak yang dipelihara yang seluruh kehidupannya mencakup kandang, makanan, perkembangbiakan (reproduksi), kesehatan, pengelolaan dan pemanfaatannya diatur oleh manusia.
Dalam dunia peternakan ternak dibagi kedalam dua golongan yaitu ternak ruminansia dan ternak non ruminansia. Ternak yang masuk kedalam golongan ternak ruminansia diantaranya adalah sapi, kambing, domba dan kerbau. Sedangkan ternak yang masuk golongan non ruminansia diantaranya yaitu babi, kuda dan unggas (ayam, angsa, kalkun, itik). Perbedaan antara ternak ruminansia dan non ruminansia dapat dilihat dari sistem pencernaannya, kebutuhan nutrisi, pakan serta cara memanfaatkan pakan tersebut untuk berproduksi.
TERNAK RUMINANSIA
Ruminansia merupakan binatang berkuku genap subordo dari ordo Artiodactyla disebut juga mammalia berkuku. Nama ruminan berasal dari bahasa Latin "ruminare" yang artinya mengunyah kembali atau memamah biak, sehingga dalam bahasa Indonesia dikenal dengan hewan memamah biak. Hewan ruminansia umumnya herbivora atau pemakan tanaman, sehingga sebagian besar makanannya adalah selulose, hemiselulose dan bahkan lignin yang semuanya dikategorikan sebagai serat kasar. Hewan ini disebut juga hewan berlambung jamak atau polygastric animal, karena lambungnya terdiri atas rumen, retikulum, omasum dan abomasum. Rumen merupakan bagian terbesar dan terpenting dalam mencerna serat kasar.
Ruminansia mempunyai kemampuan yang unik yakni mampu mengkonversi pakan dengan nilai gizi rendah menjadi pangan berkualitas tinggi. Proses konversi ini disebabkan oleh adanya proses Microbial fermentation atau fermentasi microbial yang terjadi dalam rumen. Proses ini mengekstraksi zat makanan dari pakan menjadi pangan tersebut melalui berbagai proses metabolisme yang dilakukan oleh mikroorganisme. Populasi mikroba yang terdiri atas bacteria, protozoa, fungi dan kapang melakukan fermentasi yang dikenal dengan enzymatic transformation of organic substances, karena mikroba tersebut menghasilkan berbagai enzim (Steve Bartle, 2006). Peranan mikroorganisme dalam saluran pencernaan ruminansia sangat penting, karena untuk merombak selulosa diperlukan enzim selulase yang hanya dibentuk dalam tubuh mikroorganisme. Melalui proses simbiose mutualisme, mikroorganisme memanfaatkan sebagian bahan yang diambil ruminansia sebagai induk semang dan digunakan untuk perkembangbiakan mikroorganisme, selanjutnya mikroorganisme membantu memfermentasi bahan tersebut yang menghasilkan bahan lain yang mampu dimanfaatkan oleh induk semang. Mikroorganisme ini yang terdiri atas bakteri, protozoa, dan jamur, dapat merupakan sumber protein berkualitas tinggi bagi induk semang.
TERNAK NON RUMINANSIA
Ternak nonruminansia tergolong pada ternak monogastrik, yaitu ternak yang memiliki lambung tunggal. Sistem perncernaan ternak ini tidak sempurna dibandingkan dengan ternak ruminansia.
PERBEDAAN PAKAN TERNAK RUMIANSIA DAN NON RUMINANSIA
Bahan pakan biasanya dibedakan untuk ternak ruminansia dan non ruminansia, karena adanya perbedaan dalam system pencernaan kedua jenis ternak tersebut. Berbeda halnya dengan ternak ruminansia, ternak non ruminansia mempunyai kemampuan yang sangat terbatas dalam mencerna bahan pakan berserat kasar tinggi. Pakan untuk ternak ruminansia adalah hijauan sedangkan untuk ternak non ruminansia (unggas) berupa biji-bijian.
Terdapat perbedaan yang sangat mendasar antara ternak non-ruminansia dan ruminansia dalam menggunakan zat makanan sebagai sumber energi. Sumber energi utama untuk ternak non-ruminansia (seperti unggas, kuda dan babi) adalah BETN, sedangkan sumber energi utama untuk ternak ruminansia adalah serat kasar.
Perbedaan dasar antara ternak ruminansia dan non ruminansia terletak pada metabolisme sumber energi berupa karbohidrat dan protein, oleh karena adanya mikroorganisme (bakteri, protozoa dan fungi) di dalam rumen dan retikulum ruminansia. Pada ruminansia, karbohidrat mengalami fermentasi oleh mikroba membentuk VFA (volatile fatty acids;  asam lemak terbang) dan produk ini merupakan energi utama untuk ruminansia.
Perbedaan antara ruminansia dan non-ruminansia dalam metabolisme energi yang berasal dari lemak adalah ternak non-ruminansia hanya dapat memanfaatkan senyawa lemak sederhana (trigliserida), sedangkan ruminansia dapat memanfaatkan senyawa yang lebih kompleks seperti fosfolipid (lesitin). Pada ternak non ruminansia, trigliserida dimetabolis menjadi asam-asam lemak bebas dan bersama-sama garam-garam empedu membentuk misel, terus masuk ke usus dalam bentuk trigliserida dan bergabung bersama β-lipoprotein membentuk kilomikron, kemudian masuk ke saluran limpa
Pada ruminansia, lesitin dimetabolis menjadi lisolesitin, bersama asam-asam lemak bebas yang berasal dari metabolisme senyawa lemak sederhana dan garam-garam empedu bergabung membentuk misel, terus masuk ke usus dalam bentuk lesitin dan bergabung bersama trigliserida dan lipoprotein membentuk kilomikron, kemudian masuk ke saluran limpa
MEKANISME PENCERNAAN
Ruminansia
Pakan yang telah dikunyah di dalam mulut masuk ke dalam rumen melalui esophagus makanan disimpan sementara dirumen. Selanjutnya, makanan menuju retikulum dan dicerna di dalamnya. Makanan yang telah dicerna kemudian dikeluarkan kembali ke mulut. Didalam mulut dikunyah kembali dan ditelan lagi ke retikulum, proses ini disebut memamah biak. Selanjutnya makanan masuk ke omasum, di sini terjadi proses penyerapan air. Selanjutnya makanan diteruskan ke abomasum (perut masam), makanan yang sudah dicerna di abomasum akan akan diteruskan ke usus halus. Di usus halus terjadi proses penyerapan sari-sari makanan, sisa-sisa makanan yang tidak diserap dikirim ke usus besar. Setelah mengalami penyerapan air, sisa makanan berupa ampas dikeluarkan melalui anus
Non Ruminansia
Unggas mengambil makanannya dengan paruh dan kemudian terus ditelan. Makanan tersebut disimpan dalam tembolok untuk dilunakkan dan dicampur dengan getah pencernaan proventrikulus dan kemudian digiling dalam empedal. Tidak ada enzim pencernaan yang dikeluarkan oleh empedal unggas. Fungsi utama alat tersebut adalah untuk memperkecil ukuran partikel-partikel makanan.
Dari empedal, makanan bergerak melalui lekukan usus yang disebut duodenum, yang secara anatomis sejajar dengan pankreas. Pankreas tersebut mempunyai fungsi penting dalam pencernaan unggas seperti halnya pada spesies-spesies lainnya. Alat tersebut menghasilkan getah pankreas dalam jumlah banyak yang mengandung enzim-enzim amilolitik, lipolitik dan proteolitik. Enzim-enzim tersebut berturut-turut menghidrolisa pati, lemak, proteosa dan pepton. Empedu hati yang mengandung amilase, mamasuki pula duodenum.
Bahan makanan bergerak melalui usus halus yang dindingnya mengeluarkan getah usus. Getah usus tersebut mengandung erepsin dan beberapa enzim yang memecah gula. Erepsin menyempurnakan pencernaan protein, dan menghasilkan asam-asam amino, enzim yang memecah gula mengubah disakharida ke dalam gula-gula sederhana (monosakharida) yang kemudian dapat diasimilasi tubuh. Penyerapan dilaksanakan melalui villi usus halus.
Unggas tidak mengeluarkan urine cair. Urine pada unggas mengalir ke dalam kloaka dan dikeluarkan bersama-sama feses. Warna putih yang terdapat dalam kotoran ayam sebagian besar adalah asam urat, sedangkan nitrogen urine mammalia kebanyakan adalah urine. Saluran pencernaan yang relatif pendek pada unggas digambarkan pada proses pencernaan yang cepat (lebih kurang empat jam).

Sumber:
http://widatulpaujiah.blogspot.com
http://id.wikipedia.org/
http://www.ilmuternak.com/

UNTUK DOWNLOAD KLIK DISINI


Referensi: Misa, Dody.2015.Perbedaan Ternak Ruminansia dan Non Ruminansia.Di akses tanggal 23 Oktober 2017:https://dodymisa.blogspot.co.id/2015/05/perbedaan-ternak-ruminansia-dan-non.html




ITIK PETELUR

Beberapa Hal Penting dalam Persiapan Ternak Bebek Petelur Ternak Bebek Petelur – Ternak bebek merupakan suatu kegiatan yan...